AUGUST 2009
NEWS


Bulan ini, pertemuan bulanan kita akan kehilangan satu anggota lagi. Tanggal 28 Juni 2009 nanti, mantan bendahara arisan tahun 2008, Ny. Neneng Kiswantoro akan kembali ke tanah air sehubungan dengan berakhirnya masa tugas suaminya di KBRI Roma. Pada pertemuan bulan ini yang sekaligus akan menjadi pertemuan bulanan yang terakhir bagi Bu Kis-begitu beliau biasa dipanggil-kami memberikan sebuah gelang Swarovski sebagai tanda kasih dari kita semua. Tidak ada yang bisa kami ucapkan selain terima kasih atas segala kontribusinya di acara arisan kita, semoga selamat kembali ke tanah air dan sukses selalu.
Meskipun tidak dihadiri oleh Penasehat dan Ketua DWP KBRI Roma, acara pertemuan bulanan kita tetap berlangsung meriah. Acara utama adalah bermain-main membuat kotak dengan teknik Origami. Maestra kita siang hari itu adalah Ny. Susi Daruni. Latar belakang pendidikan beliau.......(read more)
Meskipun tidak dihadiri oleh Penasehat dan Ketua DWP KBRI Roma, acara pertemuan bulanan kita tetap berlangsung meriah. Acara utama adalah bermain-main membuat kotak dengan teknik Origami. Maestra kita siang hari itu adalah Ny. Susi Daruni. Latar belakang pendidikan beliau.......(read more)

Setelah satu tahun vakum mengadakan bazaar, tahun ini KBRI Roma kembali menggelar satu event besar tahunan bertajuk Bazaar Indonesiano 2009. Acara ini termasuk sangat ditunggu-tunggu karena banyak masyarakat Italia yang ternyata punya minat besar terhadap produk Indonesia terutama makanan khas. Mengambil tempat di pelataran parkir KBRI, bazaar kali ini diikuti oleh kurang lebih 20 stand yang menjual beragam jenis makanan dan pakaian tradisional Indonesia, termasuk stand produk pertanian Indonesia oleh Atase Pertanian KBRI Roma dan stand edukasi pembuatan dan pengolahan tempe oleh Dharma Wanita Persatuan KBRI Roma.
Pukul 11.00 waktu setempat, acara dibuka oleh MC yaitu Bpk. Danny Rahdiansyah dan Ibu Anantika Lucentini, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dubes KBRI Roma yang sekaligus secara simbolis membuka acara dengan memukul gong. (read more)

Acara dipandu oleh Bpk. Hartyo Harkomoyo dan Mbak Ika. Keduanya membuka acara dengan mempersilahkan sambutan dari Bapak Yuwono A. Putranto sebagai DCM KBRI Roma. Baru kemudian disambung dengan perkenalan Bapak Dubes dan keluarganya. Rupanya bapak dubes kita kali ini hanya membawa satu keluarga kecil, beliau hanya memiliki satu orang putra yang bernama Andyan Nandiwardhana, yang sekarang sudah resmi berstatus siswa Rome International School......(read more)
Mundur seminggu dari jadwal, tidak menghilangkan semangat para peserta pertemuan bulanan KBRI Roma untuk berkumpul. Selain untuk arisan rutin, menikmati makan siang khas Indonesia, kali ini kita akan mengetahui sekilas tentang kerajinan Pasta Al Sale. Acara dibuka oleh MC kita hari ini yaitu Ny. Ikhfa Musurifun dan langsung dilanjukan dengan acara utama yaitu pengenalan seni Pasta Al Sale oleh Signora Antonella Cappai. Karena pengisi acara kita hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Italia maka kita meminta kesediaan dari Ny. Sally Wehantouw untuk bertindak sebagai penerjemah.
Sekilas tentang biografinya, Antonella Cappai adalah seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Monterotondo, Roma. Beliau berumur 45 tahun dan memiliki 2 orang anak dengan usia 17 dan 12 tahun. Bermula dari membaca artikel tentang Pasta al Sale.......(read more)
Sekilas tentang biografinya, Antonella Cappai adalah seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Monterotondo, Roma. Beliau berumur 45 tahun dan memiliki 2 orang anak dengan usia 17 dan 12 tahun. Bermula dari membaca artikel tentang Pasta al Sale.......(read more)
Pada tanggal 18 Maret 2009 yang lalu, Asia Pacific dan Africa Group dari United Nations Women’s Guild (UNWG) kembali menggelar bazaar makanan untuk tujuan amal (charity). Acara yang diketuai oleh Vice President for Charity and Fund Raising, Winy Amato ini memilih tempat Executive Dining Room di International Fund for Agricultural Developement (IFAD), berlokasi di Via Paolo di Dono 44, Roma. Jika dibandingkan dengan FAO, dimana sekretariat UNWG bertempat, lokasi ini cukup jauh. Namun tidak mengurangi semangat panitia maupun pengisi stand bazaar untuk membuat makanan dan menyiapkan tempat di lokasi acara.
Target utama dari bazaar amal ini memang para staf di IFAD, mengingat mereka juga merupakan salah satu badan PBB, dan juga banyak istri para staf IFAD yang menjadi anggota UNWG. Tiket bazaar dijual dengan harga €15 dan panitia menyediakan tiket sebanyak 250 lembar......(read more)